Ringkasan
Apa itu limpa yang pecah?
Limpa yang pecah terjadi ketika permukaan organ ini terluka, yang dapat menyebabkan pendarahan internal. Limpa yang pecah berpotensi mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.
Limpa adalah organ seukuran kepalan tangan, terletak di kiri atas perut, dekat perut. Limpa adalah bagian dari sistem limfatik, yang membantu melawan infeksi dan juga menyaring darah.
Gejala dan Penyebab
Apa yang menyebabkan limpa pecah?
Permukaan limpa dilindungi oleh lapisan jaringan yang disebut kapsul. Cedera pada lapisan ini biasanya dikaitkan dengan trauma tumpul, tetapi juga dapat terjadi dengan kondisi yang menyebabkan splenomegali (pembesaran limpa).
Cedera pada limpa dapat disebabkan oleh:
- Kecelakaan mobil, sepeda motor atau sepeda
- Kontak olahraga seperti sepak bola
- Menyerang
Penyakit yang dapat meningkatkan risiko pecahnya limpa meliputi:
- Infeksi seperti mononukleosis atau malaria
- Kanker, seperti limfoma, yang menyebabkan pembesaran limpa
- Gangguan metabolisme
- Penyakit hati
Apa saja gejala limpa yang pecah?
Gejala utama limpa pecah adalah nyeri hebat di perut, terutama di sisi kiri. Rasa sakit juga dapat menjalar ke (terasa di) bahu kiri, dan dapat membuat pernapasan terasa sakit.
Gejala lain, yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah karena pendarahan internal, meliputi:
- Merasa pusing
- Kebingungan
- Pingsan
- Kegelisahan
- Mual
- Penglihatan kabur
Diagnosis dan Tes
Bagaimana limpa yang pecah didiagnosis?
Limpa yang pecah biasanya didiagnosis berdasarkan riwayat pasien dan pemeriksaan fisik. Seringkali, jika pasien stabil, USG atau CT scan akan dilakukan.
Manajemen dan Perawatan
Bagaimana limpa yang pecah dirawat?
Perawatan kondisi ini tergantung pada tingkat keparahan cedera. Dalam kasus yang paling ekstrim, di mana sejumlah besar darah telah hilang dan pasien sakit kritis, operasi darurat untuk mengangkat limpa (splenektomi) diperlukan.
Jika cedera pada limpa tidak parah, maka tindakan yang kurang invasif dapat dilakukan. Pendekatan ini melibatkan penerimaan pasien ke rumah sakit dan mengamatinya dengan cermat. Tanda-tanda vital dan jumlah darah juga dipantau secara ketat, dan CT scan dapat dilakukan untuk evaluasi lebih lanjut. Sebagian besar pasien ini tidak perlu diambil limpanya.
Pencegahan
Bisakah limpa yang pecah dicegah?
Jelas, limpa yang pecah yang disebabkan oleh cedera traumatis tidak dapat dicegah. Namun, jika Anda memiliki kondisi yang dapat menyebabkan limpa Anda membengkak – termasuk mononukleosis – maka Anda harus menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan risiko cedera pada limpa, seperti olahraga kontak.
Pandangan / Prognosis
Bagaimana prognosis (pandangan) seseorang yang telah menjalani splenektomi darurat?
Setelah limpa diangkat, atau telah sembuh, kebanyakan orang dapat hidup normal. Setelah pengangkatan, organ lain, termasuk hati, akan mengambil alih fungsi limpa. Namun, pasien yang telah menjalani splenektomi berada pada peningkatan risiko terkena infeksi dan harus mengambil tindakan pencegahan, seperti mengikuti imunisasi yang direkomendasikan, termasuk suntikan flu tahunan.
Discussion about this post