Ringkasan
Apa itu mikrosefali?
Mikrosefali adalah suatu kondisi di mana kepala bayi lebih kecil dari rata-rata untuk ukuran dan usia bayi. Bayi lahir dengan kepala lebih kecil (bawaan), atau kondisi ini berkembang seiring bertambahnya usia bayi (didapat). Mikrosefali jarang terjadi, terjadi pada 2-12 bayi per 10.000 kelahiran.
Gejala dan Penyebab
Apa yang menyebabkan mikrosefali?
Penyebab pasti mikrosefali tidak diketahui. Mikrosefali paling sering terjadi karena otak gagal tumbuh pada tingkat normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi atau paparan zat berbahaya saat bayi berada di dalam kandungan. Beberapa penyebab tersebut antara lain:
- Kelainan genetik (diwariskan) seperti sindrom Down
- Infeksi virus pada ibu, seperti rubella (campak Jerman), toksoplasmosis (infeksi yang disebabkan oleh parasit), cytomegalovirus (virus umum yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi dalam kandungan), dan virus Zika (virus yang ditularkan oleh nyamuk). )
-
Alkoholisme atau penyalahgunaan obat pada ibu
- diabetes gestasional
- Keracunan dari merkuri atau logam atau racun lainnya
- Malnutrisi ibu (ibu tidak mendapatkan cukup makanan atau nutrisi saat hamil)
Mikrosefali yang didapat mungkin terjadi setelah lahir karena berbagai cedera otak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen atau infeksi.
Apa saja gejala mikrosefali?
Selain kepala yang terasa lebih kecil, berikut ini adalah gejala mikrosefali yang paling umum:
- Tangisan bernada tinggi
- Masalah makan
- Masalah pendengaran dan penglihatan
- Kejang (kejang)
- Peningkatan gerakan lengan dan kaki (spastisitas)
- Hiperaktif (terlalu aktif)
- Keterlambatan perkembangan, atau masalah belajar berbicara, berdiri dan berjalan
- Cacat intelektual (masalah dengan belajar)
Seiring bertambahnya usia anak, wajahnya terus tumbuh sementara tengkoraknya tidak. Hal ini menyebabkan anak memiliki wajah yang besar, dahi yang mengecil dan kulit kepala yang kendur dan sering berkerut. Bagian tubuh lainnya sering kali kurus dan lebih kecil dari biasanya.
Beberapa bayi tidak memiliki gejala yang terlihat atau terlihat. Juga, beberapa anak yang memiliki mikrosefali terus berkembang secara normal.
Diagnosis dan Tes
Bagaimana mikrosefali didiagnosis?
Mikrosefali kadang-kadang dapat didiagnosis sebelum lahir dengan ultrasonografi prenatal. Untuk menegakkan diagnosis saat bayi masih dalam kandungan, USG harus dilakukan pada akhir trimester kedua atau pada trimester ketiga.
Setelah bayi lahir, mikrosefali dapat didiagnosis dengan mengukur lingkar kepala bayi (seluruhnya) dan membandingkannya dengan ukuran kepala normal bayi baru lahir. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap dan mendapatkan riwayat prenatal dan kelahiran anak secara lengkap. Dokter mungkin bertanya kepada orang tua tentang tonggak perkembangan seperti merangkak dan berjalan, karena mikrosefali sering disertai dengan cacat intelektual.
Manajemen dan Perawatan
Bagaimana cara mengobati mikrosefali?
Tidak ada obat untuk mikrosefali, dan itu berlangsung seumur hidup anak. Tim medis bekerja dengan keluarga anak untuk memberikan pendidikan dan bimbingan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Tingkat penuh mikrosefali pada anak biasanya tidak sepenuhnya dipahami sampai anak tumbuh dan berkembang. Penatalaksanaan mikrosefali meliputi:
- Pemeriksaan dan pengujian yang sering dilakukan untuk memantau perkembangan kepala seiring pertumbuhan anak.
- Mengobati masalah kesehatan anak yang sedang berlangsung.
- Memaksimalkan kemampuannya di rumah dan di masyarakat. Ini mungkin termasuk terapi wicara, okupasi dan fisik.
Pandangan / Prognosis
Bagaimana prognosis (pandangan) anak yang mengalami mikrosefali?
Prognosis untuk anak yang memiliki mikrosefali tergantung pada kondisi medis lain yang dimiliki anak tersebut. Secara umum, harapan hidup untuk anak-anak yang memiliki mikrosefali berkurang, dan prospek untuk mencapai fungsi otak normal adalah buruk.
Discussion about this post