Situasi yang sangat umum untuk anak-anak yang melatih pispot adalah belajar buang air kecil di pispot, tetapi kemudian menjadi ragu-ragu untuk buang air besar di sana.LalaiAlih-alih menganggapnya sebagai masalah, lebih baik menganggapnya sebagai bagian normal dari latihan pispot.
Sebelum potty training, seorang anak perlu menguasai beberapa keterampilan penting, seperti mampu merasakan bahwa mereka perlu buang air besar dan kemudian menahannya sampai mereka mencapai toilet; mampu mengungkapkan kebutuhan untuk pergi ke kamar mandi kepada orang dewasa; dan mampu membuka pakaian dan mengganti pakaian untuk menggunakan kamar mandi. Jika anak Anda belum siap, yang terbaik adalah menunggu sampai mereka siap.
Membuat Buang Air Besar di Potty Lebih Mudah
Sebagian besar anak-anak dilatih menggunakan toilet antara usia 18 bulan dan tiga tahun. Tapi ingat bahwa tiga tahun bukanlah usia ajaib di mana setiap orang dilatih menggunakan toilet. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu anak Anda.
Diperkirakan bahwa setidaknya 25% anak-anak tidak sepenuhnya dilatih menggunakan toilet sampai mereka berusia 3 1/2 atau 4 tahun.
Menyediakan Pijakan Kaki
Pastikan anak Anda dapat meletakkan kaki mereka di atas sesuatu saat duduk di toilet untuk buang air besar, karena sulit untuk buang air besar ketika mereka tidak dapat menahan (yang mengharuskan kaki Anda di lantai atau semacam langkah). Inilah sebabnya mengapa anak-anak sering berjongkok di sudut untuk buang air besar dengan popok, karena jongkok adalah posisi yang sangat efektif untuk mengeluarkan kotoran dari tubuh.
Buat Rutinitas
Mintalah anak Anda duduk di toilet pada waktu yang hampir sama setiap hari. Jika ada waktu di mana mereka biasanya buang air besar di popoknya, pilih waktu ini untuk membuatnya duduk di toilet.
Masuknya makanan ke dalam perut mengirimkan sinyal ke usus besar yang membuat Anda ingin buang air besar (ini disebut refleks gastro-kolik). Jadi, menyuruh anak Anda duduk di toilet tepat setelah sarapan setiap hari seringkali merupakan ide yang baik, karena tubuh sudah siap untuk buang air besar.
Mencegah Sembelit
Jika anak Anda buang air besar yang terkadang besar, sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan, maka mereka mungkin hanya takut menggunakan pispot untuk buang air besar. Sembelit sering menyebabkan masalah latihan pispot.
Pastikan anak Anda minum banyak air dan memiliki cukup serat dalam makanannya. American Academy of Pediatrics merekomendasikan 7 gram serat per hari untuk anak berusia 2 tahun dan 8 gram untuk anak berusia 3 tahun: usia mereka ditambah 5 tahun. Ini, bersama dengan olahraga teratur, dapat membantu membuat buang air besar lebih lembut dan lebih mudah untuk dilewati. . Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang sembelit pada anak Anda, hubungi dokter anak Anda untuk meminta nasihat.
Mengurangi stres
Masalah lain yang dapat menyebabkan masalah latihan pispot dapat mencakup perubahan mendadak di rumah atau tempat penitipan anak, penyakit yang baru saja diderita, atau penyebab stres lainnya. Misalnya, baru saja pindah atau bayi baru lahir di rumah sering kali dapat menyebabkan masalah dengan latihan pispot. Jika ini terjadi pada anak Anda, bersabarlah saat mereka menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidup mereka.
Bantu Anak Anda Belajar Buang Air Besar di Potty
Jika sembelit tidak menjadi masalah, dan belum ada perubahan baru-baru ini di rumah, maka tips berikut dapat membantu anak Anda untuk buang air besar secara teratur di pispot.
- Lanjutkan untuk membiarkan mereka buang air besar dengan gerakan pull-up, tetapi kemudian kosongkan kotoran ke dalam pispot untuk menunjukkan kepada anak Anda ke mana ia pergi. Anda kemudian dapat mengingatkan mereka bahwa “kotoran masuk ke pispot”.
- Dorong mereka untuk buang air besar di kamar mandi, bahkan jika itu berarti melakukan pull-up. Setelah mereka terbiasa, maka mintalah mereka duduk di pispot dengan tarikan saat mereka harus pergi. Akhirnya, mereka mungkin siap untuk melepasnya.
- Berikan banyak pujian ketika anak Anda membuat kemajuan, apakah itu mengosongkan pull-up mereka di pispot atau hanya berada di kamar mandi saat mereka buang air besar di pull-up. Dan jangan pernah memarahi atau menghukum anak Anda ketika mereka tidak buang air besar dengan cara atau tempat yang Anda inginkan.
- Baca buku cerita anak-anak tentang latihan pispot, seperti Everyone Poops atau The Princess and the Potty, untuk membantu anak Anda terbiasa dengan ide buang air besar di pispot.
Jika anak Anda menolak semua metode ini, terus berikan mereka pull-up. Biarkan mereka tahu bahwa mereka dapat memberi tahu Anda kapan mereka siap untuk mulai pergi ke kamar mandi atau ke toilet.
Yang terpenting, jangan mempermalukan atau menghukum anak Anda karena tidak buang air besar di pispot. Ini dapat dengan cepat berubah menjadi perebutan kekuasaan besar, yang akan membuat pelatihan lebih sulit.
Meminta bantuan
Bisakah Anda mendapatkan bantuan ekstra untuk melatih pispot anak Anda? Ini mungkin tergantung pada apa sebenarnya yang menyebabkan masalah latihan pispot. Langkah pertama adalah mendiskusikan situasinya dengan dokter anak anak Anda. Mereka dapat menawarkan saran dan mengarahkan Anda ke spesialis, seperti psikolog atau terapis okupasi, pada kesempatan langka ketika itu diperlukan.
Orang tua dari anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti sindrom Down atau autisme, mungkin juga mencari bantuan dari kelompok pendukung orang tua yang harus menangani masalah yang sama.
Discussion about this post