Dipukul oleh anak Anda bisa membuat frustrasi, memalukan, dan membuat marah. Bagi sebagian orang tua, hal itu menimbulkan rasa malu dan putus asa. Banyak orang tua khawatir bahwa agresi anak mereka terhadap mereka adalah tanda bahwa mereka telah gagal sebagai orang tua. Tapi kebanyakan anak-anak memukul pada satu waktu atau yang lain. Cara Anda merespons pukulan anak Anda adalah kunci untuk menghentikannya sejak awal.
Alasan Mengapa Anak Memukul
Ada beberapa alasan mengapa anak memukul orang tuanya. Kadang-kadang mereka menyerang karena mereka tidak memiliki keterampilan untuk mengelola perasaan mereka dan mengekspresikannya dengan cara yang lebih dapat diterima secara sosial. Mereka mungkin tidak memiliki bahasa atau kontrol impuls untuk mengatasi perasaan mereka. Mereka memukul tanpa memikirkan konsekuensi atau cara lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Memukul juga dapat digunakan sebagai alat manipulasi. Terkadang anak-anak memukul dalam upaya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Seorang anak yang memukul ibunya ketika dia mengatakan tidak mungkin berharap agresinya akan mengubah pikirannya.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Anda Memukul Anda
Bagaimana Anda merespons pukulan akan memengaruhi seberapa besar kemungkinan anak Anda akan memukul lagi. Di bawah ini adalah beberapa strategi disiplin yang dapat Anda terapkan untuk melindungi diri Anda dan mereka dari bahaya sambil mengajari mereka cara yang lebih baik untuk menangani perasaan mereka dan mengelola perilaku mereka.
Tetapkan Aturan
Buat aturan rumah tangga yang membahas rasa hormat. Jelaskan bahwa memukul, menendang, menggigit, atau tindakan agresi fisik tidak diperbolehkan di rumah Anda.
Bingkai aturan Anda dengan cara yang positif bila memungkinkan. Alih-alih mengatakan, “Jangan pukul,” katakan, “Gunakan sentuhan hormat.” Bicaralah dengan anak Anda tentang aturan untuk memastikan mereka memahami konsekuensi dari melanggar aturan.
Ketika anak Anda memukul Anda, katakan dengan tegas, “Jangan memukul. Pukulan itu menyakitkan.” Jaga agar pesan Anda tetap konsisten untuk mengajari anak Anda bahwa memukul tidak diperbolehkan dan Anda tidak akan mentolerirnya.
Gunakan Konsekuensi untuk Menegakkan Aturan
Jika anak Anda mengetahui aturannya tetapi terus memukul, gunakan beberapa konsekuensi berikut untuk mencegahnya memukul lagi.
-
Time-out atau time-in: Untuk beberapa anak, time-out atau time-in bisa menjadi cara paling efektif untuk mencegah mereka memukul lagi. Time-out atau time-in mengajarkan anak bagaimana menenangkan diri dan menjauhkan mereka dari lingkungan. Penting untuk mengajari mereka bagaimana mengatur diri mereka sendiri selama masa tenang ini.
-
Kehilangan hak istimewa: Anak-anak lain mungkin memerlukan konsekuensi tambahan. Mengambil hak istimewa bisa menjadi strategi disiplin yang efektif. Batasi akses anak Anda ke elektronik atau mainan tertentu selama 24 jam, atau kurang, tergantung pada usia anak. Semakin muda anak, semakin sedikit waktu yang mereka butuhkan untuk menjauh dari suatu objek.
-
Restitusi: Buat anak Anda melakukan tugas tambahan untuk Anda atau minta dia menggambar Anda sebagai cara untuk menebus kesalahan.
Memperkuat perilaku baik dengan konsekuensi positif dapat mendorong anak Anda untuk berhenti memukul. Misalnya, hadiahi anak Anda karena menggunakan “sentuhan lembut”. Bagi hari menjadi beberapa periode waktu di mana dia bisa mendapatkan stiker atau token untuk perilaku yang baik.
Anda juga bisa memuji anak Anda saat mereka menggunakan sentuhan lembut. Saat mereka memeluk Anda, nyatakan bahwa Anda sangat menyukai sentuhan manis seperti pelukan. Juga, pujilah mereka ketika mereka mendengarkan Anda dan berhenti memukul.
Ajarkan Perilaku yang Tepat
Tidak cukup hanya memberi tahu anak-anak, “Jangan pukul.” Ajari anak Anda keterampilan manajemen kemarahan juga. Dorong anak Anda untuk membaca buku, menggambar, menarik napas dalam-dalam, atau pergi ke kamarnya ketika mereka merasa marah.
Ajari anak Anda tentang perasaan, seperti kesedihan dan frustrasi. Diskusikan pentingnya menangani perasaan ini dengan cara yang tepat dan bantu anak Anda menemukan strategi yang membantunya mengatasi emosinya dengan aman.
Hindari Hukuman Badan
Jika Anda menggunakan pukulan sebagai hukuman, anak Anda akan bingung mengapa Anda diizinkan untuk memukul dan mereka tidak. Alih-alih mengajarkan pengendalian diri, memukul dapat meningkatkan agresi anak Anda.
Anak-anak belajar lebih banyak tentang perilaku dari apa yang mereka lihat Anda lakukan, daripada apa yang mereka dengar Anda katakan. Contohkan perilaku yang ingin Anda lihat pada anak Anda. Tunjukkan pada anak Anda bagaimana menghadapi kemarahan, kesedihan, dan kekecewaan dengan cara yang pantas secara sosial.
Dapatkan Bantuan Profesional
Jika Anda memiliki anak yang lebih besar yang memukul Anda, atau Anda memiliki anak prasekolah atau balita yang sangat agresif, carilah bantuan profesional. Bicaralah dengan dokter anak anak Anda tentang kekhawatiran Anda. Dokter anak Anda mungkin merujuk anak Anda untuk evaluasi guna membantu menentukan penyebab agresi dan rencana untuk mengatasinya.
Terkadang masalah mendasar dapat berkontribusi pada agresi pada anak-anak. Misalnya, anak-anak dengan ADHD atau gangguan pemberontak oposisi lebih mungkin untuk memukul. Di lain waktu, anak-anak dengan keterlambatan kognitif atau perkembangan mungkin terkena karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan kata-kata mereka atau mengelola impuls mereka.
Discussion about this post