Ringkasan
Apa itu terapi kejang listrik (ECT)?
Electroconvulsive Therapy (ECT) adalah prosedur di mana aplikasi singkat arus listrik ke otak, melalui kulit kepala, menginduksi kejang. Biasanya digunakan untuk merawat pasien yang menderita depresi berat.
Mengapa terapi electroconvulsive (ECT) digunakan?
ECT adalah salah satu cara tercepat untuk meredakan gejala pada pasien depresi berat atau pasien yang ingin bunuh diri, pada pasien yang menderita mania, dan pada penyakit mental lainnya. ECT umumnya digunakan sebagai pilihan pengobatan selanjutnya ketika depresi berat tidak responsif terhadap bentuk terapi lain, atau ketika pasien sangat sakit sehingga hidupnya dalam bahaya. Ini juga digunakan ketika pasien ini menimbulkan ancaman parah bagi diri mereka sendiri atau orang lain, dan berbahaya untuk menunggu sampai obat mulai bekerja.
Membuat keputusan berdasarkan informasi tentang terapi kejang listrik (ECT)
Sebelum ECT dipertimbangkan, Anda harus mendiskusikan semua pilihan perawatan yang tersedia untuk kondisi Anda dengan dokter Anda. Jika ECT direkomendasikan, Anda harus menerima pemeriksaan medis lengkap termasuk riwayat, pemeriksaan fisik, neurologis, EKG (tes jantung), dan tes laboratorium. Riwayat pengobatan Anda harus dievaluasi dan dipantau secara hati-hati.
Jika Anda mempertimbangkan ECT sebagai pilihan pengobatan, ketahuilah bahwa itu dapat memberikan perbaikan sementara tetapi memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi. Banyak dokter menganjurkan perawatan lanjutan yang mencakup obat-obatan atau ECT yang diberikan pada interval yang kurang teratur, yang disebut “ECT pemeliharaan”. Kehilangan memori jangka pendek adalah efek samping utama, meskipun ini biasanya hilang 1 hingga 2 minggu setelah perawatan.
Anda harus dididik dan diberitahu tentang ECT dan perawatan apa pun sebelum menerimanya. Mintalah literatur pendidikan, video, dan diskusi jujur dengan dokter Anda tentang potensi manfaat dan efek sampingnya.
Detail Prosedur
Bagaimana terapi electroconvulsive (ECT) dilakukan?
Sebelum perawatan ECT, pasien ditidurkan menggunakan anestesi umum, dan diberikan pelemas otot. ECT menyebabkan pasien mengalami kejang. Elektroda ditempatkan pada kulit kepala pasien dan arus listrik yang dikontrol dengan baik diterapkan, yang menyebabkan kejang singkat di otak. Karena otot-otot rileks, kejang biasanya terbatas pada gerakan ringan tangan dan kaki.
Pasien dipantau dengan cermat selama perawatan. Pasien terbangun beberapa menit kemudian, tidak ingat pengobatan atau kejadian seputar pengobatan, dan mungkin merasa bingung. Kebingungan ini biasanya berlangsung hanya untuk waktu yang singkat. ECT diberikan sampai tiga kali seminggu selama 2 sampai 4 minggu.
Kursus ECT biasanya diikuti oleh psikoterapi dan pengobatan di bawah perawatan psikiater.
Risiko / Manfaat
Terapi kejang listrik (ECT): Perawatan kontroversial
ECT tetap menjadi pengobatan paling kontroversial untuk penyakit kejiwaan, meskipun telah digunakan sejak 1940-an dan 1950-an. Banyak risiko dan efek samping yang terkait dengan penyalahgunaan peralatan, administrasi yang salah, dan staf yang tidak terlatih dengan baik. Ada juga kesalahpahaman bahwa ECT digunakan sebagai “perbaikan cepat” daripada terapi jangka panjang atau rawat inap. Laporan berita yang tidak menguntungkan dan liputan media telah menambah kontroversi perlakuan ini. Faktanya, ECT aman dan merupakan salah satu perawatan paling efektif yang tersedia untuk depresi.
Discussion about this post