Pubertas dini mempengaruhi anak perempuan dan anak laki-laki secara berbeda dalam beberapa cara. Berikut adalah beberapa perbedaan jenis kelamin utama yang terkait dengan pubertas dini.
Prevalensi
Anak perempuan lebih mungkin mengalami pubertas dini daripada anak laki-laki. Alasan utama perbedaan ini adalah bahwa anak perempuan umumnya mengalami pubertas lebih awal daripada anak laki-laki biasanya. Anak perempuan juga menunjukkan rentang awitan pubertas yang lebih besar (9-16 tahun versus 13-15 tahun untuk anak laki-laki), membuat awitan lebih dini lebih mungkin terjadi.
Menyebabkan
Ketika anak laki-laki mengalami pubertas dini, biasanya bukan karena banyak penyebab psikologis yang telah diidentifikasi pada anak perempuan. Sebaliknya, anak laki-laki lebih cenderung memiliki penyebab biologis untuk pubertas dini daripada anak perempuan. Secara khusus, anak laki-laki dengan pubertas dini seringkali memiliki kelainan pada sistem endokrin mereka, seperti masalah dengan kelenjar adrenal atau fungsi testis.
Jenis Efek
Selama beberapa dekade para peneliti percaya bahwa anak laki-laki mengalami manfaat dari pubertas dini sementara anak perempuan mengalami konsekuensi negatif dari menjadi dewasa lebih awal. Secara khusus, para ilmuwan percaya bahwa anak laki-laki mendapat manfaat sosial dari perkembangan fisik karena mereka cenderung dipandang sebagai pemimpin di antara rekan-rekan mereka. Sebaliknya, anak perempuan mungkin merasa malu dengan lekuk tubuh awal mereka dan tidak siap untuk menghadapi kemajuan seksual dini. Sementara ide-ide ini mungkin sebagian benar, penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak laki-laki yang menjalani pubertas dini memang memiliki peningkatan tingkat tekanan psikologis dan masalah penyesuaian dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang berkembang secara normal, seperti halnya anak perempuan yang matang lebih awal.
Terlepas dari apa yang diyakini beberapa orang, penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki tampaknya tidak hanya mendapat manfaat dari pubertas dini sementara anak perempuan menderita.
Kerasnya
Meskipun tampaknya anak laki-laki memang mengalami efek negatif dari pubertas sebelum waktunya, efeknya tampaknya tidak senegatif pada anak perempuan. Misalnya, anak laki-laki yang matang lebih awal jarang mengalami konsekuensi yang separah gangguan psikologis yang parah, sementara anak perempuan yang matang lebih awal sering mengalaminya. Selain itu, anak laki-laki yang mengalami pubertas dini tampaknya menghindari masalah yang melibatkan citra tubuh, harga diri, dan akademis yang sering dialami oleh anak perempuan yang dewasa awal.
Discussion about this post