Mereka dikenal sebagai anak bumerang – mereka yang pindah pada usia 18 tahun hanya untuk kembali ke rumah Ayah dan Ibu beberapa tahun kemudian ketika mereka kekurangan uang. Bagi banyak keluarga, mendukung seorang anak dewasa membutuhkan beban emosional dan finansial.
Selama empat dekade terakhir, telah terjadi peningkatan yang lambat namun stabil pada orang dewasa muda yang pindah kembali ke rumah. Pada 2012, 36% orang dewasa muda berusia 18 hingga 31 tahun tinggal di rumah orang tua mereka, menurut survei Pew Research Center 2012.LalaiLalai
Jika Anda ragu Anda akan menjadi penggemar anak remaja Anda yang tinggal di sofa Anda sampai dia berusia 30 tahun, ambil langkah untuk mendorongnya meninggalkan sarangnya – dan tetap di sana. Berikut adalah sembilan langkah yang dapat Anda ambil sekarang untuk mengurangi kemungkinan anak remaja Anda akan kembali ke rumah nanti:
1. Biarkan Remaja Anda Membuat Kesalahan
Remaja membutuhkan kesempatan untuk membuat kesalahan saat mereka masih hidup di bawah atap Anda. Jika Anda mengatur semua aktivitas harian anak remaja Anda secara mikro, dia akan kehilangan kesempatan belajar yang penting. Terkadang, konsekuensi alami berfungsi sebagai guru terbaik.
2. Ajarkan Keterampilan Pengelolaan Uang
Alasan terbesar remaja pindah kembali ke rumah adalah karena masalah keuangan. Mulailah mengajarkan dasar-dasar uang di usia muda. Tunjukkan pada anak remaja Anda cara menetapkan anggaran dan berikan dia banyak kesempatan untuk berlatih membeli pakaian dan membayar hiburan dengan anggaran terbatas.
3. Didik Remaja Anda Tentang Utang
Banyak orang dewasa muda tidak memahami konsekuensi dari hutang. Konsep ‘beli sekarang bayar nanti’ menjadi menarik bagi banyak anak berusia 18 tahun, bahkan ketika mereka tidak punya uang untuk melunasi tagihan. Bicaralah dengan anak remaja Anda tentang bahaya utang dan pastikan anak remaja Anda memahami bagaimana suku bunga tinggi dapat mendatangkan malapetaka pada keuangan mereka.
4. Berikan Panduan Tentang Rencana Masa Depan Remaja Anda
Sementara remaja perlu memiliki pilihan tentang apa yang mereka lakukan dalam karir masa depan mereka, penting untuk memberikan beberapa panduan. Seorang remaja yang ingin berutang banyak untuk mendapatkan gelar sarjana generik mungkin menghabiskan sebagian besar masa dewasanya untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Berikan banyak pendidikan dan bimbingan tentang pilihan yang berhubungan dengan karir remaja Anda.
5. Ajarkan Keterampilan Pemecahan Masalah Remaja Anda
Keterampilan pemecahan masalah yang sehat dapat membantu anak remaja Anda menemukan strategi untuk mengatasi masalah perumahan, transportasi, dan pekerjaan tanpa harus kembali ke rumah. Secara proaktif ajari anak remaja Anda bagaimana memecahkan masalah secara mandiri.
6. Bantu Remaja Anda Belajar Bagaimana Membangun Hubungan yang Sehat
Hubungan yang tidak sehat, apakah itu persahabatan atau hubungan romantis, dapat menyebabkan banyak gejolak praktis dan emosional yang dapat mengakibatkan seorang remaja pindah rumah. Bantu anak remaja Anda belajar mengenali tanda-tanda peringatan atau tanda bahaya yang menunjukkan bahwa suatu hubungan tidak sehat.
7. Menanamkan Etos Kerja yang Sehat
Tanamkan etos kerja yang sehat dengan memberikan tugas-tugas yang mengajarkan tanggung jawab dan memberinya tunjangan untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Ketika anak remaja Anda sudah cukup besar, bantu dia mencari pekerjaan. Bantu dia melihat manfaat dari pekerjaan sehingga dia akan tetap terdorong untuk mencari nafkah sebagai orang dewasa.
8. Ajarkan Keterampilan Hidup Remaja Anda
Remaja perlu mengetahui berbagai kecakapan hidup, mulai dari cara mengerjakan tugas hingga cara bersosialisasi dengan orang baru. Luangkan waktu untuk secara proaktif mengajari anak remaja Anda keterampilan yang dia perlukan untuk hidup mandiri. Jangan lupa juga untuk melihat keterampilan dasar, seperti etika bertelepon dan amplop beralamat, yang seringkali terlewatkan di era digital ini.
9. Buat Harapan Anda Jelas
Jika anak remaja Anda berpikir bahwa mengambil pinjaman siswa dalam jumlah besar dan berhutang kartu kredit adalah hal yang normal, dia mungkin akan berpikir tidak apa-apa untuk kembali ke rumah. Buat harapan Anda jelas bertahun-tahun sebelumnya. Beri tahu anak Anda bahwa Anda mengharapkan dia mandiri secara finansial dan emosional. Ketika dia tahu Anda mengharapkan dia untuk mempertahankan pekerjaan, membayar tagihannya, dan membayar sewanya sendiri, dia cenderung tidak akan pindah kembali ke rumah.
Discussion about this post