Kategori: Gangguan folikel
Subkategori: Acne conglobata
Apa itu acne fulminans?
Acne fulminans adalah bentuk acne conglobata yang langka dan sangat parah, yang berhubungan dengan gejala sistemik. Jerawat fulminan hampir selalu terjadi pada remaja laki-laki.
Jerawat fulminan
Gambaran klinis dari acne fulminan
Acne fulminans memiliki ciri-ciri ini:
- Serangan mendadak
- Jerawat nodular inflamasi dan ulserasi di dada dan punggung, yang menyakitkan
- Kerak berdarah di atas ulkus di batang atas
- Jaringan parut jerawat yang parah
- Demam yang berfluktuasi
- Sendi yang nyeri, termasuk sendi sakroiliaka pada 20% kasus, sendi pergelangan kaki, bahu, dan lutut
- Rasa tidak enak
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
- Hati dan limpa membesar.
Tes biasanya mengungkapkan:
- Anemia (penurunan jumlah hemoglobin)
- Peningkatan jumlah sel darah putih
- Peningkatan laju sedimentasi eritrosit (LED) dan tingkat protein C-reaktif
- Sinar-X mungkin menunjukkan lesi tulang osteolitik.
Apa penyebab jerawat fulminan?
Acne fulminans telah dikaitkan dengan peningkatan androgen (hormon pria), penyakit kompleks autoimun dan kecenderungan genetik. Penyakit ini mungkin terkait dengan reaksi hipersensitivitas eksplosif terhadap bakteri permukaan (Cutibacteria jerawat). Jerawat fulminan bisa disebabkan oleh:
- Testosteron dan steroid anabolik (diresepkan secara legal atau diambil secara ilegal untuk meningkatkan pertumbuhan otot)
- Isotretinoin diambil secara oral
Sindrom SAPHO (Sinovitis, Jerawat, Pustulosis, Hiperostosis, dan Osteitis) mungkin merupakan komplikasi serius dari acne fulminan.
Cara mengobati jerawat fulminan
Penderita jerawat fulminan harus segera berkonsultasi dengan dokter kulit. Manajemen penyakit bisa jadi sulit, dan beberapa obat biasanya diperlukan untuk beberapa bulan atau lebih. Obat-obatan ini mungkin termasuk:
- Kortikosteroid sistemik seperti prednison (20-60 mg / hari)
- Obat anti inflamasi seperti salisilat (aspirin)
- Dapson 50–100 mg / hari
- Ciclosporin
- Antibiotik oral dosis tinggi seperti eritromisin (2 g / hari) untuk infeksi sekunder
- Isotretinoin, dimulai dalam dosis rendah setelah dokter dapat mengontrol penyakit dengan steroid sistemik
- Penghambat tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), seperti infliximab.
Obat jerawat topikal tidak membantu.
.
Discussion about this post