Bullying terjadi setiap hari dan di setiap sekolah. Akibatnya, kemungkinan besar anak Anda akan menyaksikan intimidasi setidaknya sekali dalam hidupnya. Tapi apakah dia akan melakukan sesuatu? Lebih baik lagi, apakah dia akan tahu apa yang harus dilakukan? Inilah mengapa memberdayakan anak Anda untuk menanggapi intimidasi itu penting.
Mengapa Pengamat Perlu Menanggapi Penindasan
Dalam semua insiden intimidasi, ada satu orang yang terkena dampak intimidasi yang sering diabaikan — pengamat. Meskipun para pengamat bukanlah target utama bullying, mereka tetap terpengaruh. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa para pengamat mungkin lebih menderita daripada korban yang sebenarnya. Faktanya, para pengamat bisa menderita karena rasa bersalah, kecemasan, depresi, dan perasaan tidak berdaya.LalaiLalai
Bystander juga mungkin mengalami apa yang dikenal sebagai bystander effect yang terjadi ketika orang menyaksikan peristiwa seperti bullying ketika sekelompok besar orang ada di sekitarnya. Mereka cenderung tidak membantu korban karena mereka yakin orang lain akan melakukannya.LalaiOleh karena itu, penting untuk membekali anak-anak Anda dengan kemampuan untuk mengenali bahwa bullying itu salah. Ini juga merupakan ide yang baik untuk memberi mereka alat yang tepat untuk menanggapi intimidasi.
Tips untuk Menanggapi Bullying
Respons yang tepat terhadap intimidasi tidak hanya membantu korban, tetapi juga membantu anak Anda menghindari efek negatif dari menyaksikan insiden intimidasi. Bicaralah dengan anak-anak Anda tentang apa yang dapat mereka lakukan ketika mereka melihat intimidasi terjadi di sekolah. Kemudian, tawarkan beberapa ide tentang bagaimana anak Anda dapat menanggapi intimidasi di sekolah. Berikut adalah beberapa saran.
Hindari bergabung atau tertawa. Terkadang anak-anak akan ikut-ikutan atau tertawa ketika bullying terjadi. Tetapi bahkan tawa gugup memberi si penindas respons yang dia cari. Jelaskan kepada anak-anak Anda bahwa Anda mengharapkan mereka untuk tidak ikut dalam bullying. Bahkan jika mereka tidak merasa cukup berani untuk melakukan sesuatu pada saat itu, mereka setidaknya dapat menghindari menyerah pada tekanan teman sebaya dan tertawa bersama yang lain.
Pergi. Terkadang pengganggu hanya mencari perhatian. Dan, jika mereka tidak memiliki penonton, mereka akan berhenti. Beri tahu anak-anak Anda bahwa terkadang yang diperlukan untuk membantu korban adalah menjauh dari kejadian atau mengabaikan si penindas. Tetap saja, ingatkan anak Anda untuk melaporkan bullying kepada orang dewasa agar tidak terjadi lagi.
Beritahu pengganggu untuk berhenti. Biasanya, jika seorang pengganggu tidak mendapatkan perhatian positif dari orang banyak, dia akan menghentikan apa yang dia lakukan. Hanya perlu satu atau dua orang untuk menunjukkan ketidaksetujuan dan bullying akan berakhir. Beritahu anak Anda untuk menggunakan metode ini hanya jika mereka merasa aman melakukannya. Jika si penindas menimbulkan ancaman fisik, pilihan lain mungkin adalah mencari bantuan.
Dapatkan dewasa. Dorong anak Anda untuk dengan tenang menjauh dari insiden intimidasi dan mencari bantuan. Ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga anak Anda dari bahaya. Namun jika bullying tidak dilaporkan akan terus berlanjut. Terlebih lagi, jika anak Anda adalah saksi bullying dan bersedia memberi tahu seseorang apa yang dilihatnya, ini sangat membantu korban.
Gunakan ponsel untuk menelepon atau mengirim SMS untuk meminta bantuan. Jika anak Anda memiliki ponsel, beri tahu dia bahwa dia selalu dapat menelepon atau mengirim pesan teks kepada orang dewasa dan meminta bantuan. Faktanya, Beberapa sekolah bahkan telah menerapkan saluran bantuan di mana anak-anak dapat mengirim pesan teks atau menelepon secara anonim ketika seseorang diganggu. Melakukan hal itu membuat dia tidak harus mengatakan sesuatu secara langsung kepada si penindas, tetapi memberinya cara untuk membantu korban.
Minta pengamat lain berdiri juga. Terkadang lebih aman dan lebih efektif jika sekelompok anak menghadapi si penindas. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa ketika teman sebaya campur tangan dalam insiden intimidasi, intimidasi berhenti hampir 60% dari waktu. Ingatkan anak-anak Anda bahwa ada kekuatan dalam jumlah dan dorong mereka untuk mengumpulkan teman-teman mereka untuk mengakhiri intimidasi di sekolah.
Mengatasi cyberbullying. Ingat, anak Anda tidak harus hadir secara fisik untuk menjadi korban bullying. Menyaksikan teman sekelas yang menjadi sasaran online dapat memengaruhi anak Anda juga. Ajari dia cara melaporkan cyberbullying ketika dia melihatnya online. Misalnya, anak Anda harus menyimpan postingan dan melaporkan perundungan siber kepada orang dewasa. Terlebih lagi, banyak situs media sosial memiliki mekanisme untuk melaporkan penyalahgunaan. Bantu dia menjadi terbiasa dengan cara melaporkan pelecehan.
Dukung korban. Terkadang cara terbaik untuk membantu adalah menjadi teman bagi korban. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa memiliki setidaknya satu teman dapat mencegah intimidasi. Berikan anak Anda ide tentang bagaimana menjadi teman bagi korban bullying. Ini mungkin berarti berjalan ke kelas bersama, duduk bersama mereka saat makan siang, dan mengundang mereka ke acara sosial.
Keluarga
Mengajari anak-anak Anda bagaimana menanggapi intimidasi ketika mereka melihatnya akan sangat membantu dalam memperbaiki iklim di sekolah anak Anda. Terlebih lagi, Anda sedang mengajari anak-anak Anda pelajaran hidup yang berharga. Belajar untuk melawan intimidasi dan membantu orang lain yang membutuhkan menanamkan empati. Ini juga membantu memperkuat karakter anak Anda dan membantunya mempelajari apa yang benar dan apa yang salah.
Discussion about this post