Ringkasan
Apa itu tabung telinga?
Tabung telinga adalah silinder kecil berongga yang terbuat dari plastik atau logam yang dimasukkan ke dalam membran timpani (gendang telinga) selama operasi yang disebut miringotomi.
Mengapa tabung telinga digunakan?
Tabung telinga sering digunakan pada anak-anak yang telah mengalami beberapa infeksi telinga tengah (otitis media akut), atau infeksi yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan meskipun telah diobati. Mereka juga digunakan untuk orang yang mengalami kesulitan mendengar karena penumpukan cairan (efusi) di telinga tengah. Jika kondisi ini tidak diobati, mereka dapat menyebabkan masalah yang lebih besar, seperti kesulitan berbicara atau kehilangan pendengaran permanen.
Selain mengalirkan cairan dari telinga, tabung telinga membiarkan udara masuk untuk mencegah penumpukan cairan di telinga tengah.
Operasi tabung telinga adalah salah satu operasi yang paling umum pada anak-anak, tetapi tidak dianjurkan sebagai pengobatan pertama untuk infeksi telinga.
Detail Prosedur
Bagaimana tabung telinga ditempatkan di telinga?
Operasi tabung telinga (miringotomi) biasanya dilakukan saat pasien dibius total (ditidurkan). Ini juga dapat dilakukan pada orang dewasa dengan anestesi lokal (pasien tetap terjaga).
Selama operasi:
- Dokter bedah membuat sayatan kecil (potong) di gendang telinga. Sayatan dapat dibuat dengan pisau bedah atau dengan laser.
- Cairan yang terperangkap di telinga tengah dikeringkan atau disedot keluar.
- Dokter kemudian memasukkan tabung ke dalam sayatan di gendang telinga untuk memungkinkan cairan mengalir keluar dari telinga.
Dalam beberapa kasus, ahli bedah juga dapat mengangkat adenoid (kelenjar yang terletak di atas langit-langit mulut dan di belakang hidung). Adenoid adalah bagian dari sistem kekebalan dan membantu melindungi tubuh dari virus dan bakteri. Menghapus kelenjar gondok dapat mencegah kebutuhan untuk operasi tabung telinga di masa depan.
Operasi tabung telinga dilakukan di rumah sakit atau di kantor dokter. Biasanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit, dan pasien pulang pada hari yang sama (operasi rawat jalan).
Apa yang terjadi setelah operasi tabung telinga?
Pasien akan menghabiskan beberapa waktu di ruang pemulihan setelah operasi tabung telinga. Dia mungkin memiliki beberapa efek samping dari operasi dan anestesi, termasuk pusing dan mual.
Pasien akan menemui dokter lagi setelah operasi untuk memastikan tabung tetap berada di gendang telinga dan bekerja dengan benar. Dokter bedah mungkin meresepkan obat tetes telinga antibiotik untuk mencegah infeksi di telinga. Selain itu, ahli bedah dapat merekomendasikan agar anak memakai penutup telinga selama aktivitas tertentu, seperti berenang dan mandi.
Gendang telinga biasanya menutup di sekitar tabung telinga untuk menjaganya tetap di tempatnya dan mencegahnya jatuh lebih awal. Tabung telinga biasanya akan rontok dalam sembilan hingga 18 bulan. Jika tabung tidak jatuh dalam waktu dua tahun, ahli bedah mungkin harus mengangkatnya.
Risiko / Manfaat
Apa komplikasi dari operasi tabung telinga?
Seperti semua jenis operasi, operasi tabung telinga mungkin memiliki komplikasi tertentu. Ini termasuk yang berikut:
- Lubang di gendang telinga tidak menutup setelah tabung keluar. Jika ini terjadi, lubang harus diperbaiki dengan operasi lain.
- Jaringan parut pada gendang telinga, yang disebabkan oleh beberapa infeksi telinga atau oleh operasi tabung telinga itu sendiri.
- Infeksi telinga berulang, bahkan setelah operasi tabung telinga.
- Tabung telinga rontok lebih awal, atau tidak keluar sama sekali.
- Suatu kondisi yang disebut otorrhea (pengeluaran cairan terus menerus dari telinga).
- Gendang telinga dapat menyusut atau mengeras setelah beberapa operasi tabung telinga.
Discussion about this post